Ada satu jenis makanan yang menjadi
kegemaran pada setiap acara atau dalam keadaan santai. Rasanya yang gurih
menjadi cirri khas dari makanan yang banyak digemari orang ini.Faktor harga yang terjangkau juga
menjadikan makanan ini banyak digemari. Hal lainnya, makanan ini sangat
mudah kita jumpai, makanan tersebut dijual
hampir di setiap persimpangan jalan, terutama pada pusat keramaian.
Makanan tersebut ialah gorengan.Beragam jenis gorengan sering kita jumpai, ada
bakwan goreng, ubi goreng, tempe goreng, tahu goreng dan risol goreng. Makanan tersebut menjadi begitu menggoda bila
disajikan dengan sambal kacang atau cabe. Kenikmatan rasa pun sangat nikmat
berasa dilidah ketika mengunyahnya bersama sambal atau tanpa bumbu pedas
tersebut.Tapi tahukah kita, risiko apa
di balik gorengan yang murah dan nikmat tersebut ?
Pertama, Resiko Dari Minyak Yang Digunakan untuk menggoreng.
Umumnya para penjaja gorengan dipinggir jalan menggunakan minyak
untuk menggoreng berulang - ulang. Atau menggunakan Minyak goreng
bekas/jelantah. Minyak yang telah digunakan berulang - ulang atau Minyak goreng bekas/jelantah mengeluarkan kandungan polimer di dalamnya yang
terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dalam kandungan minyak goreng
bekas terdapat zat radikal bebas, seperti epioksida dan peroksida yang mutagen
dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan tubuh.
Minyak goreng yang sudah dipakai berulang – ulang akan membentuk
lemak trans yang dapat meningkatkan kolestrol.Jika didalam tubuh terdapat
kolestrol yang tinggi akibat mengkonsumsi gorengan terus menerus akan berisiko
terkena penyakit jantung,diabetes,hipertensi dan stroke.
Kedua, Resiko Dari Pembungkus Kertas Yang Digunakan.
Pembungkus yang dipakai untuk membungkus gorengan, juga dapat
membahayakan kesehatan tubuh. Penjual di tepi jalan maupun warung-warung kecil,
biasanya memakai kertas yang sudah tidak terpakai lagi seperti koran, majalah,
dan sebagainya untuk membungkus gorengan. Tinta yang terdapat dalam kertas
tersebut apabila terkena panas dari gorengan dapat menyebabkan tinta tersebut
larut. Hal ini mengakibatkan tinta tersebut menempel pada gorengan dan dapat
menyebabkan akumulasi dalam jaringan tubuh. Dan dapat menyebabkan Kanker,
terutama kanker usus besar dan menyebabkan sakit kronis lainnya yang
berhubungan dengan pencernaan.
Setelah membaca keterangan diatas,mungkin kita beranggapan itu
hanya untuk gorengan yang dijual umum, biar aman lebih baik goreng sendiri.
Tapi tunggu dulu, berdasarkan penelitian dari Lembaga di Swedia menunjukkan
bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat yang di proses dengan digoreng
dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang merupakan senyawa pemicu
kanker bernama akrilamida. Akrilamida dapat berpotensi menimbulkan penyakit
tumor, merusak DNA, merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan dan
juga dapat mengakibatkan keguguran. Jadi untuk ibu hamil yang telah terkontaminasi
akrilamida bayinya dapat berpotensi lahir cacat.
Jika Demikian Halal dan Thoyibkah Gorengan ?
Sebagaimana perintah dalam Al - qur'an surat al baqarah ayat
168, yaitu untuk memakan makanan yang halal dan thoyib (baik). Dalam wikipedia
Halal adalah segala obyek atau kegiatan yang diizinkan untuk digunakan atau
dilaksanakan, dalam agama Islam.
Sedang thoyib (baik) adalah sehat,bergizi atau bermanfaat untuk
tubuh, tidak mengandung bahaya untuk kesehatan tubuh.
Dari penjelasan diatas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa
gorengan merupakan makanan yang halal namun tidak thoyib untuk tubuh,terutama
jika dikonsumsi terus menerus. Apalagi digunakan sebagai makanan awal berbuka
puasa. Setiap orang daya tahan tubuhnya berbeda, merasakan resikonya pun
berbeda waktunya.
Tapi, yang pasti setiap makanan yang kita konsumsi akan
mempengaruhi tubuh kita. Hadis Nabi SAW menjelaskan hal ini, seperti yang
diriwayatkan sahabat Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Perut adalah telaga bagi raga. Pembuluh-pembuluh darah berujung
padanya. Jika perut sehat, pembuluh-pembuluh itu akan sehat. Sebaliknya, jika
perut sakit, pembuluh darah pun akan ikut sakit.” (HR Thabrani).
Bagaimana Jika Hobi ?
Jika demikian bolehkah mengkonsumsi gorengan ?. Menghindari
makanan yang satu ini masih sangat sulit bagi kebanyakan orang, terutama jika
sudah menjadi hobi. Maka jika demikian yang harus kita lakukan adalah :
1. Perhatikan minyak goreng yang digunakan.
2. Hindari menggunakan pembungkus kertas bekas, mintalah pembungkus yang bersih
dari tulisan tinta.
3.Saat makan kunyahlah yang lama, dalam buku the miraclebof enzyme dr.Shinya mengatakan air liur dapat menetralisasi asam lemak trans pada gorengan.
4. Jangan berlebihan.
Demikian semoga bermanfaat dan saat memenuhi kebutuhan tubuh akan asupan
makanan kita dapat melaksanakannya sesuai perintah Allah,yaitu memakan makanan
yang halal dan thoyib.
WASPADA MAKANAN BERESIKO TINGGI
Reviewed by Unknown
on
6:23 AM
Rating:
No comments: