KAKEK DAN NENEK, AYAH DAN BUNDA BIARKAN ANANDA BERMAIN
Ummu Khalid binti Khalid bin Sa'id Al - ash berkata "Nabi
SAW menerima hadiah berupa kain sutra atau wol yang tidak terlalu besar
dengan motif salur - salur hitam. Nabi bersabda, "menurut kalian,
siapakah orang yang pantas menerima ini ?". Orang - Orang yang hadir
diam tidak ada yang menjawab, kemudian beliau bersabda.
"Hadirkanlah kepadaku Ummu Khalid". Ummu Khalid pun dibawa
kehadapan beliau dengan digendong, lalu beliau mengenakan kain itu dan
mengenakannya dengan tangannya sendiri pada Ummu Khalid.
Sesudah itu Nabi SAW bercengkrama dengannya seraya
mengucapkan "sanah, sanah". Menggunakan bahasa Etiopia yang artinya
cantik - cantik.
Ummu Khalid melanjutkan ceritanya "Setelah itu aku
memainkan tanda kenabian yang ada di antara kedua pundak beliau. Ketika
itu ayahku menghardikku, Rasulullah bersabda, "biarkan saja ia".
Kemudian beliau bersabda "semoga awet sampai kumal,semoga awet sampai
kumal, semoga awet sampai kumal".Perawi hadist ini mengatakan bahwa kain
itu tetap ada pada Ummu Khalid sampai jangka waktu yang lama.
Dari hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
Kitabul Adab (5534) tersebut dapat diambil pelajaran untuk para
orangtua, pendidik atau orang dewasa. Bahwa kebutuhan seorang anak yang
melekat dengan diri mereka adalah bermain. Dan orangtua atau orang
dewasa dilarang menghardik atau membentaknya terhadap mereka ketika
mereka mengajak bermain.
Menghardik atau membentak mereka akan membuat jiwanya
menjadi lemah, serta dapat melukai perasaannya. Sebaliknya, sikap
memahami mereka dengan senyuman atau ucapan positif dapat menyenangkan
hati mereka sehingga jiwa mereka hidup hingga tumbuh kepercaya dirian
untuk berinteraksi dengan siapapun.
Bermain adalah kegiatan yang sangat dekat dengan anak dan
memiliki manfaat untuk tumbuh kembang mereka. Bermain tidak dapat
dipisahkan dengan manusia kecil tersebut, maka itulah dikatakan bahwa
bermain adalah dunianya anak - anak.
Terkait kebutuhan bermain bagi seorang anak Imam Al ghazali mengungkapkan :
"Usai keluar dari sekolah, anak hendaknya diizinkan untuk bermain dengan mainan yang sesuai pada usianya untuk merehatkan diri dari kelelahan belajar di sekolah. Sebab, melarang anak bermain dan hanya disuruh belajar terus, akan menjenuhkan pikirannya,memadamkan kecerdasannya, dan membuat masa kecilnya kurang bahagia. Anak yang tidak boleh bermain pada akhirnya akan berontak dari tekanan itu dengan berbagai macam cara"
"Usai keluar dari sekolah, anak hendaknya diizinkan untuk bermain dengan mainan yang sesuai pada usianya untuk merehatkan diri dari kelelahan belajar di sekolah. Sebab, melarang anak bermain dan hanya disuruh belajar terus, akan menjenuhkan pikirannya,memadamkan kecerdasannya, dan membuat masa kecilnya kurang bahagia. Anak yang tidak boleh bermain pada akhirnya akan berontak dari tekanan itu dengan berbagai macam cara"
Reviewed by Unknown
on
6:28 AM
Rating:
No comments: