Diabetes
Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemi, yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya. Diabetes Mellitus juga sering disebut sebagai The great
imitator karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai macam keluhan dan gejala yang sangat bervariasi.
Seringkali orang menganggap penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh faktor
keturunan saja, padahal faktor utama penyebab diabetes justru merupakan pola
hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi kalori, obesitas, rendah
serat dan jarang berolahraga.
Diabetes
merupakan salah satu penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini.
Penyakit ini dapat menyerang segala lapisan umur dan sosio ekonomi, dan
berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan prevalensi Diabetes
Mellitus sebesar 1,5 – 2,3 % pada penduduk usia lebih besar dan 15 tahun.
Melihat pola pertambahan penduduk saat ini, diperkirakan pada tahun 2020
nantinya akan di dapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Melitus sedangkan pada
tahun 2030 prevalensi penderita Diabetes Mellitus mencapai 21,3 juta orang.
Oleh karena itu, antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan
pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang.
Diabetes
Mellitus timbul secara perlahan-lahan dan tidak menimbulkan gejala klinis yang
berarti sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti rasa
haus terus-menerus, sering buang air kecil, sering merasa lapar ataupun berat
badan menurun. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa
diperhatikan, sampai kemudian penderita memutuskan memeriksakan diri ke dokter
dan diperiksa gula darahnya dan akhirnya divonis menderita diabetes.
TIPE DIABETES MELLITUS
- Diabetes
Mellitus Tipe I
Diabetes Mellitus tipe I disebut
juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Pada diabetes
jenis ini pankreas tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Sehingga
penderita harus menerima insulin dari luar dengan cara disuntik. Itulah
sebabnya mengapa diabetes jenis ini disebut diabetes tergantung insulin, karena
jika penderita tidak diberikan insulin penderita bisa tiba-tiba tidak sadarkan
diri atau koma diabetik. Penderita diabetes tipe ini jumlahnya sangat sedikit,
di indonesia sendiri hanya sekitar 1 persen dari total penderita diabetes.
Diabetes Tipe I biasanya mengenai anak dan remaja. Faktor utamanya adalah
autoimmune dimana sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel penghasil insulin di
pankreas.
- Diabetes
Mellitus Tipe II
Diabetes Mellitus tipe II, yaitu
DM yang tidak tergantung insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes
Mellitus(NIDDM)). Diabetes tipe ini juga disebut juga diabetes lifestyle,
karena selain faktor keturunan, penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak
sehat. Diabetes tipe 2 berkembang dengan lambat dan bisa melalui proses
tahunan. Penderita diabetes tipe ini tidak harus selalu memerlukan insulin
suntik karena pankreas masih dapat menghasilkan insulin, tetapi insulin tidak
dapat bekerja efektif karena terjadi resistensi insulin dalam tubuh sehingga
kadar gula dalam darah naik.
Gejala
klasik penyakit Diabetes Mellitus dikenal dengan istilah trio P, yaitu meliputi polyuria (peningkatan
berkemih), polypagia (rasa lapar berlebihan), polydipsia (rasa
haus), rasa letih yang tidak jelas sebabnya, rasa gatal, peradangan kulit yang
menahun, pada penderita kronis timbul gejala lain seperti penurunan berat
badan, kesemutan, luka sukar sembuh dan peningkatan kadar gula darah diatas
200mg/dl.
Komplikasi
pada DM dibagi menjadi dua, yaitu : komplikasi akut atau jangka pendek dan
komplikasi kronik atau jangka panjang.
- Komplikasi
Akut
Hipoglikemia (penurunan kadar
gula dalam darah), dehidrasi ringan, hipotensi (tekanan darah rendah) dan
dehidrasi berat.
- Komplikasi kronik
Vertigo, stroke, gangguan
jantung, gangrene kaki diabetik (luka pada kaki akibat peningkatan kadar
glukosa dalam darah), dan katarak.
TERAPI LINTAH UNTUK DM
Salah satu cara yang efektif untuk mengobati Diabetes Melitus adalah dengan terapi lintah atau hirudoterapi. Sebagaimana diketahui saat menggigit lintah mengeluarkan bermacam - macam zat, salah satunya adalah zat hirudin yang mempunyai fungsi sebagai anti koagulan dan melancarkan aliran darah.
Lintah dapat mengobati penderita DM yang mengalami mati rasa, kesemutan, kaku, serta rasa sakit disekitar kaki maupun tangan. Gangguan seperti sering buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung, gangguan disfungsi ereksi, mampu disembuhkan dengan terapi lintah yang teratur.
Penderita DM yang mengalami gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk dan sudah mati rasa disekitar luka, serta jaringan syaraf yang mati dapat dipulihkan kembali dengan terapi lintah.
Untuk anda yang mengalami DM sudah berobat namun belum mendapatkan perbaikan, silakan di coba mengunakan terapi lintah. Untuk mendapatkan terapi lintah kerumah anda silakan menghubungi fajar di 081318112243
DIABETES TERATASI DENGAN LINTAH
Reviewed by AA FAJAR
on
6:12 AM
Rating:
No comments: