Sekolah Taman Kanak – Kanak (TK/PAUD) merupakan tempat anak
usia dini memperoleh pendidikan sesuai tumbuh kembangnya. Bermain sambil
belajar adalah konsep pembelajaran utama yang diterima anak usia dini di TK.
Banyak pakar pendidikan mengungkapkan pentingnya pendidikan pada anak usia
dini, mereka sepakat menyebut masa tersebut adalah masa emas atau golden age.
Sebuah ungkapan yang menunjukkan keutamaan pada masa usia dini, dan masa
penentu pembentuk kepribadian mereka kelak.
Ibu – ibu guru merupakan pendidik yang identik pada Sekolah
TK. Kelemah lembutan nya lah yang menjadi alasan utama para kaum ibu menjadi
pendidik yang mendominasi di tempat penuh permainan tersebut.
Sangat lah jarang guru laki – laki menjadi pendidik
anak usia dini. Padahal kehadiran sosok laki – laki sangatlah penting untuk
membentuk kepribadian mereka terutama bagi peserta didik laki – laki . Maka
tidak heran jika saat ini tumbuh perilaku seorang laki – laki yang kewanita –
wanitaan, karena pada usia dini karakternya tumbuh bersama kelemah lembutan ibu
– ibu guru dan minim bimbingan laki – laki .
Belum ada penelitian tentang minimnya laki – laki menjadi
pendidik di TK/PAUD. Namun menurut hemat saya, sebagai guru laki – laki di
TK/PAUD, ada dua hal utama penyebab minimnya minat
laki – laki menjadi pendidik di TK/PAUD, Yaitu
:
Pertama, Gaji pendidik guru TK/PAUD sangatlah jauh dari sejahtera. Inilah alasan
utama dan pertama para lelaki enggan menjadi pendidik di TK/PAUD. Alasan tersebut wajar,
dikarenakan lelaki adalah tulang punggung keluarga, istri dan anak – anak menjadi
tanggungannya, tidak mungkin memenuhi kebutuhan keluarga dengan pendapatan jauh
dibawah sejahtera. Sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada Yayasan pendidikan
yang memikirkan hal tersebut. Orientasi pendapatan besarlah yang menutupi
keberadaan guru laki – laki di TK yayasan mereka.
(Baca juga : http://sehateacher.blogspot.com/2017/11/aku-seorang-suami-ayah-guru-tk-dan-anak.html)
(Baca juga : http://sehateacher.blogspot.com/2017/11/aku-seorang-suami-ayah-guru-tk-dan-anak.html)
Kedua, tidak adanya peran pemerintah untuk keberadaan guru
laki – laki di TK. Sampai tulisan ini saya tulis, sebagai pendidik di TK,
penulis belum mendengar adanya wacana pemerintah akan memperhatikan laki – laki
yang menjadi pendidik di TK.
Saya rasa dua hal tersebut sudah tidak perlu penelitian oleh
lembaga mana pun. Karena penulis merupakan pendidik di TK/PAUD dan kedua hal
tersebut sudah menjadi materi utama ketika diperbincangkan oleh para pendidik
wanita ketika berbicara minimnya pendidik laki – laki mereka jumpai di
TK/PAUD.
Semoga kedua hal tersebut dapat menjadi perhatian
pemerintah, atau setidaknya ada yayasan pendidikan yang memperhatikan dua hal
tersebut.
(aa fajar, Praktisi PAUD)
GURU TK LAKI - LAKI MINORITAS KARENA MINIMNYA KESEJAHTERAAN
Reviewed by AA FAJAR
on
2:32 AM
Rating:

No comments: