Guru adalah orang kedua yang paling
berjasa dalam hidup kita setelah orang
tua kita. Keutamaan guru sulit untuk dinilai dengan apapun, sebagaimana
sulitnya kita menilai jasa para pahlawan bangsa yang telah rela berkorban
berjuang demi kemerdekaan negeri yang kita cintai ini. Bukan kah guru juga merupakan
pahlawan bangsa ? pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang untuk membebaskan
anak – anak bangsa dari kebodohan dan keterpurukan moral.
Keutamaan guru dalam ajaran islam mempunyai tempat yang sangat istimewa, dikarenakan guru senantiasa memberikan pencerahan pada jiwa dengan sinar ilmu, membina karakter atau akhlak yang mulia, mencegah perilaku – perilaku yang menyimpang, membimbing dengan penuh kesabaran, serta menunjukkan jalan kehidupan. Dan dalam ajaran islam guru kedudukannya disejajarkan dengan para ulama yang sangatlah dihargai kedudukannya. Alloh SWT berfirman dan Rasululloh SAW bersabda tentang keutamaan guru :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)
"jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak". Dalam hadis Nabi yang lain: "Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada". (H.R Abu Daud dan Turmizi).
Rasulullah Saw juga bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang mepelajari al-Quran dan mengamalkanya". (H.R. Bukhari)
Ayat Allah SWT dan hadist Rasululloh SAW tersebut menunjukkan keutamaan orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan mengajarkannya (pendidik/guru). Dikarenakan dengan ilmunya tersebut dapat mengantarkan manusia semakin dekat dengan sang penciptanya,yakni Allah SWT melalui menganalisa dan terus berpikir tentang fenomena – fenomena yang ada dibumi ini. Dan dengan ilmu pengetahuan yang diberikan dapat menghasilkan karya – karya untuk kemaslahatan manusia dan kemakmuran bumi.
Keutamaan Guru Menurut Imam Al - Ghazali
Menurut al – Ghazali jasa guru memiliki lebih dibandingkan kedua orang tuanya, dikarenakan guru menyelamatkan dari sengatan api neraka, sedangkan orang tua hanya menyelamatkan dari godaan dunia. Menurut beliau guru disebut sebagai orang – orang besar yang memiliki aktivitas lebih baik dari pada ibadah setahun. Bahkan pada kondisi peperangan, tidak semua kaum muslimin dianjurkan untuk berperang, sebagian dianjurkan tetap tinggal untuk mengajarkan keilmuan (jadi guru), sebagaimana Firman Allah SWT :
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.(QS. At-Taubah 122).
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat".
Menurut al – Ghazali jasa guru memiliki lebih dibandingkan kedua orang tuanya, dikarenakan guru menyelamatkan dari sengatan api neraka, sedangkan orang tua hanya menyelamatkan dari godaan dunia. Menurut beliau guru disebut sebagai orang – orang besar yang memiliki aktivitas lebih baik dari pada ibadah setahun. Bahkan pada kondisi peperangan, tidak semua kaum muslimin dianjurkan untuk berperang, sebagian dianjurkan tetap tinggal untuk mengajarkan keilmuan (jadi guru), sebagaimana Firman Allah SWT :
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.(QS. At-Taubah 122).
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat".
Kesimpulannya menjadi
seorang guru, baik guru dalam bidang ilmu agama maupun ilmu – ilmu lainnya yang
terkait dunia memiliki keutamaan
yang sangat besar. Yakni Keutamaan guru sebagai seorang yang mengajarkan ilmu.
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan
maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893).
“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan
kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya
ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan
mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi
pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan
dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)
Keutamaan guru tidak dapat diukur dengan
apapun, melalui perjuangannya lah lahir orang – orang yang utama dalam
kehidupan ini. Wallohu’alam
KEUTAMAAN GURU
Reviewed by AA FAJAR
on
7:14 AM
Rating:

No comments: