ads
ads

PAUD DAN GURU LAKI - LAKI




Kekeliruan tentang PAUD masih banyak terdapat pada masyarakat kita. Mulai dari pengertian PAUD itu sendiri, hingga pelaksanaannya. Jika mendengar kata PAUD, menurut pemahaman mereka PAUD adalah tempat, rumah atau balai warga yang ada kegiatan untuk anak – anak kecil belajar menyerupai TK (Taman Kanak – Kanak). Ini salah satu kekeliruan yang ada di masyarakat kita. Padahal PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) bukanlah sebuah tempat yang bertuliskan PAUD semata. Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini pada pasal 1 dijelaskan bahwa :

“Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

Kemudian dijelaskan kembali pada pasal 2 tentang lembaga – lembaga PAUD, berikut penjelasannya :


“PAUD diselenggarakan berdasarkan kelompok usia dan jenis layanannya,
yang meliputi.

a. Layanan PAUD untuk usia sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun
    terdiri atas Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis (SPS),
    dan yang sederajat.

b. Layanan PAUD untuk usia 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun
    terdiri atas Kelompok Bermain (KB) dan yang sejenisnya.

c. Layanan PAUD untuk usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun
    terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK)/RA (Raudhatul Athfal)



Jadi, yang disebut PAUD adalah TK, RA, PG (Play Group/Kelompok Bermain), TPA (Tempat Penitipan Anak/Day Care), PAUD RW atau tempat yang didalamnya terdapat upaya pembinaan kepada anak – anak baik yang berusia sejak lahir sampai enam tahun (Usia Dini) atau di antara usia itu(1 – 6) dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Kemudian ada satu anggapan yang keliru di masyarakat kita tentang guru PAUD. Guru PAUD haruslah seorang wanita dan bukan laki – laki. Ini adalah sebuah pemikiran yang keliru, hanya dengan beralasan seorang wanita lebih memiliki kasih sayang terhadap anak – anak. Tunggu dulu ! bukan karena penulis seorang laki – laki jadi ingin membelanya, bukan,

Semua kita, baik laki – laki maupun wanita tentunya memiliki rasa kasih sayang. Perasaan tersebut bukan milik kaum wanita semata, contoh idealnya bisa kita lihat bagaimana kasih sayangnya Rasulullah Muhammad SAW (klik). Atau yang terdekat dengan zaman kita saat ini bisa kita lihat Kak Seto, bagaimana kasih sayang beliau kepada anak – anak.

Banyaknya anak laki – laki dewasa yang kewanita – wanitaan, kemayu atau yang biasa disebut alay. Dan banyaknya pelaku LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender), menurut penelitian disebabkan kurangnya peranan sosok laki – laki dalam masa tumbuh kembangnya.

Jadi anggapan guru PAUD haruslah wanita, bukan laki – laki merupakan anggapan yang perlu digantikan. Tidak dapat dipungkiri guru laki – laki pada pendidikan anak usia dini masih menjadi barang yang sangat langka.

Kelangkaan tersebut juga disebabkan  karena kurangnya apresiasi yang diberikan kepada guru PAUD baik dari lembaga swasta/yayasan atau instansi pemerintah. Sehingga minat para laki – laki yang merupakan tulang punggung keluarga untuk mengabdi pada pendidikan anak usia dini menjadi sangat minim.

Semoga hal ini menjadi perhatian pemerintah dan lembaga swasta, sehingga kelak anak – anak usia dini kita dapat menikmati masa tumbuh kembangnya di sekolah bersama guru laki – laki sebagai pengganti ayah mereka dirumah. Dan tidak ada lagi anak usia dini yang mendengar cerita tentang gagahnya seorang panglima perang dari suara yang lemah gemulay.

Ditulis oleh aa Fajar (Praktisi PAUD)





PAUD DAN GURU LAKI - LAKI PAUD DAN GURU LAKI - LAKI Reviewed by Unknown on 6:53 AM Rating: 5

No comments:

ads