MEMBERI KASIH SAYANG KEPADA ANAK BISA MENGANTARNYA MENUJU KERUSAKAN, HATI - HATI !

"Sayang anak, sayang anak, saaaayang anak....", kalimat singkat yang sering terucap oleh para pedagang mainan atau pakaian anak untuk menarik hati calon pembeli yang umumnya para orang dewasa yang sudah memiliki anak atau orang tua. Kalimat tersebut adalah perasaan yang mendasari orang tua memberikan sesuatu kepada anaknya, bahkan kalimat tersebut juga yang menghalangi orang tua untuk melarang anak - anaknya berbuat sesuka hati mereka alias membiarkan mereka berbuat tanpa aturan, alias memanjakannya.

Atau sebaliknya, memberikan  pendidikan kepada anak tidak sesuai dengan tahapan usianya. Atau memberikan keterampilan tidak sesuai tahapan perkembangan anak. Hal ini pun orang tua lakukan dengan alasan sayang anak, demi kebaikan masa depan anak. Maka wajar pada masa kini tempat - tempat les  berbagai keterampilan untuk anak usia dini menjamur guna memenuhi tuntutan kasih sayang orang tua yang tidak pada waktu nya.

Abu Daud (no. 495) dan Ahmad (6650) telah meriwayatkan dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

 مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ  (وصححه الألباني في "الإرواء"، رقم

"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Irwa'u Ghalil, no. 247)

Jika kita perhatikan hadist tersebut menunjukkan bahwa didalam memberikan pendidikan dan aturan kepada anak ada tahapan, sesuai perkembangan usianya. Sholat,aktifitas yang sangat penting bagi seorang muslim Rasululloh berikan perintah setelah anak melewati masa usia dini dan tidak ada hukuman pada tahapan usia tersebut jika anak meninggalkannya. Rasululloh saw adalah guru besar umat ini, yang beliau ucapkan dan kerjakan tidak lepas dari bimbingan Alloh swt.

Berikut juga bisa kita jadikan renungan bersama ucapan seorang ulama yang begitu sangat memperhatikan dunia pendidikan anak, keilmuannya tidak di ragukan oleh umat pada zamannya maupun oleh umat masa kini.

Al-Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

وكم ممَّن أشقى وَلَدَه وفلذةَ كبده في الدنيا والآخرة

“Betapa banyak orang tua yang menjadi penyebab sengsaranya sang anak dan buah hatinya didunia dan diakhirat.”

بإهماله وتركِ تأديبه , وإعانته له على شهواته

“Dengan cara sang orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan adab terhadap anaknya, Atau membantu sang anak untuk sebebas-bebasnya memenuhi syahwatnya”.

 ويزعم أنه يُكرمه وقد أهانه , وأنه يرحمه وقد ظَلَمَه وحرمه،

“Dengan anggapan yang demikian itu adalah bentuk memuliakan dan kasih sayang terhadap anak, padahal justru tindakan dia ini adalah kezhaliman terhadap anak dan merupakan keharaman”

ففَاتَهُ انتفاعُه بولده، وفوَّت عليه حظَّه في الدنيا والآخرة

“Dia juga (Orang tua) dengan tindakannya tersebut telah menyebabkan dia terluputkan dari mendapat kemanfaatan dari si anak di dunia dan akhirat.”

وإذا اعتبرتَ الفسادَ في الأولاد رأيتَ عامَّتَه من قِبَل الآباء

“Dan jika anda mau mencermati sungguh mayoritas kerusakan yang ada pada anak itu bersumber dari orang tuanya.”

[Kitab Tuhfatul Maudud 242]

(baca : 3 kelompok orangtua)

Wallohu'alam 'Alam

Ditulis oleh aa fajar (Praktisi PAUD)